2) Jelaskan kriteria terjadinya bullying.
3) Jelaskan yang dimaksud dengan pelaku bullying, korban bullying dan bystander di
lingkup bullying.
4) Jelaskan bentuk (contoh) bullying .
5) Jelaskan dampak dari perilaku bullying untuk pelaku dan korban bullying.
6) Jelaskan cara untuk mencegah terjadinya bullying di sekolah
7) Jelaskan bentuk penanganan yang dapat dilakukan untuk menangani bullying yang
sedang terjadi di sekolah.
8) Buatlah contoh kasus bullying yang pernah terjadi di dunia nyata (bisa didapat dari
berita dan surat kabar).
JAWABAN:
1.
Olweus (2005)
Black dan Jackson (2007)
Sejiwa (2008)
Rigby (1994)
Wicaksana (2008)
Tindakan bullying kerap mengandung unsur kekerasan fisik. Pada cowok, umumnya tindakan bullying lebih mengarah pada fisik seperti menendang, menonjok, atau mengerjai korban. Sedangkan cewek lebih ke arah membentak, melabrak di depan umum, menjambak, bahkan menampar. Bisa juga menyiramkan minuman atau makanan untuk mengotori pakaian korban.
"Cara cewek cowok mengekspresikan kekasaran secara verbal berbeda. Cowok cenderung menggunakan umpatan kasar, sedangkan cewek melakukan labeling yang menjatuhkan harkat korbannya," terang penulis buku 'Why Children Bully?' ini kepada kumparan lewat sambungan telepon, Rabu (10/4). 2. Adanya intimidasi psikis
Seperti menatap sinis kepada korban, membanting pintu serta sengaja bisik-bisik di depan korban. Intinya, pelaku bakal melakukan hal-hal yang bikin korbannya enggak nyaman. 3. Sanksi sosial
Jika memungkinkan, pelaku bullying biasanya berusaha menyingkirkan atau mengucilkan korbannya dari pergaulan. Biasanya dengan menyebarkan isu negatif atau menghasut orang agar enggak menyukai si korban.
"Biasanya hasut-menghasut dilakukan cewek. Kalau cowok biasanya mem-bully dengan mempermalukan anak yang dianggap culun atau berbeda dari mereka," terang Hanlie.
"Ada yg namanya unbalance strength, pelaku banyak, sedangkan korban cuma sendiri. Atau antar senior-junior, enggak seimbang," sambungnya. 4. Pengulangan
Ini merupakan aspek terpenting. Sebuah tindak kekerasan baru tergolong dalam kategori bullying kalau dilakukan secara berulang.
"Enggak cuma sekali, namun sering dari pelaku yang sama. Kalau cuma sekali belum bisa dikategorikan sebagai bullying," pungkas Hanlie. 3. pelaku bullying adalah seseorang atau kelompok yang membully orang lain korban bully adalah seseorang yang di bully oleh orang lain bystander di lingkugan bullying. adalah Kekerasan di sekolah kadang-kadang terdiri atas kekerasan yang dilakukan sekelompok siswa yang mengambil keuntungan atau mengisolasikan seorang siswa secara khusus untuk mendapatkan dukungan dari bystanders (saksi mata, orang yang berdiri di dekat kejadian), dan siapa yang menolak akan menjadi korban berikutnya.4. bentuk bentuk bully 1. Bullying secara verbal (dengan kata-kata) 2. Bullying secara fisik 3. Bullying secara relasional (hubungan pertemanan) 4. Bullying secara elektronik 5. Dampak Bullying Bagi Korban
Bullying dapat berpengaruh buruk terhadap kesehatan fisik maupun mental. Hal ini terjadi pada korban bullying. Ketika tindakan bullying terjadi pada mereka baik verbal, fisik, maupun psikologis/mental, korban akan mengalami sejumlah gangguan psikologis. Menurut sebuah studi di Yunani menyebut bahwa korban bullying tercatat mengalami gejala depresi, kecemasan, serta pemikiran bunuh diri. Studi lain menyebutkan bahwa korban bullying cenderung mengalami emotionally withdrawn, sensitif, rasa marah yang meluap-luap, penurunan prestasi akademik, cenderung menghindari interaksi sosial, bahkan mengalami penarikan sosial sehingga ia tidak mampu berinteraksi dengan lingkungan sosialnya. Selain dampak-dampak psikologis tersebut, dampak fisik juga tidak jarang terjadi pada korban bullying. Beberapa diantaranya terkait psikosomatis seperti sakit kepala, sakit perut dan ketegangan otot, palpitasi, nyeri kronis, gelisah karena bermasalah dengan tidur, serta rasa tidak aman ketika berada pada lingkungan yang berpotensi besar terjadi bullying.
Permasalahan-permasalahan tersebut bukan tidak mungkin akan terbawa hingga mereka dewasa. Dalam sebuah studi menyebutkan seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa, korban bullying lebih rentan melakukan self-harm serta lebih sering berpikir tentang bunuh diri ketika mereka dewasa. Selain itu, efek kupu-kupu dari tindakan bullying yang terjadi pada korban yaitu, ia juga bisa menjadi pelaku bullying (bully-victim).
Dampak Bullying Bagi Pelaku
Tindakan bullying merupakan tindakan yang merugikan. Tidak hanya korban, tindakan bullying juga merugikan bagi si pelaku. Pelaku bullying di usia remaja rentan terhadap masalah-masalah psikologi jangka panjang dan akan terbawa hingga dewasa jika tidak ditangani dengan tepat. Pelaku berisiko tumbuh menjadi seorang dewasa yang tidak bahagia. Ditambah lagi, pelaku bullying rentan mengalami masalah-masalah psikologis seperti masalah pengendalian emosi sehingga ia akan kesulitan membangun relasi/hubungan sosial maupun hubungan romantis.
Terdapat 2 macam pelaku bully, yaitu pure bully dan bully-victim. Pure bully atau pelaku bullying yang tidak mengalami pengalaman di-bully. Orang-orang ini adalah mereka yang selalu menempati peran dominan dan seakan-akan berada di puncak rantai makanan. Pure bully seperti tidak memiliki permasalahan psikologis yang berarti kecuali permasalahan moral dan tidak adanya empati. Pelaku bully semacam ini dapat berpotensi berkembang menjadi pribadi anti-sosial. Bully-victim adalah pelaku bullying yang dulunya di-bully/diintimidasi. Bully-victim seringkali lebih lemah secara fisik dibandingkan dengan mereka yang melakukan bully terhadapnya. Namun, hampir selalu lebih kuat dari korban mereka. Bully-victim cenderung mengalami kecemasan, gelisah, kesepian, impulsif dan tertekan hingga mereka dewasa. Mereka juga rentan dengan perilaku self-harm dan diketahui lebih sering melakukan bullying/ cyberbullying daripada pure bully. Sama seperti korban bullying, bully-victim juga beresiko memiliki pemikiran bunuh diri (suicidal thought), gangguan depresi, kecemasan dan gangguan kepribadian anti-sosia
Penelitian banyak terfokus pada dampak bullying terhadap korban saja, sehingga penelitian mengenai dampak bullying terhadap pelaku ketika dewasa masih sangat terbatas. Salah satu penelitian menyebut dampak bullying terhadap pelaku ketika dewasa yaitu, pelaku memiliki kecenderungan untuk berperilaku kriminal, vandalisme, menyalahgunakan alkohol dan obat-obatan terlarang dan terlibat dalam aktivitas seksual dini. Selain itu, tidak menutup kemungkinan bahwa pelaku tumbuh menjadi seseorang yang agresif, temperamen, bersikap kasar terhadap teman bahkan pasangan romantisnya.
6.
1.Buktikan kalau kita itu lebih hebat dari mereka. Setiap manusia pasti lemah. Tetapi, di mata pembully kita memang lemah. Sesungguhnya, jika kita memiliki kelebihan, kita bisa membuktikan kalau kita lebih hebat daripada mereka. Misalnya, pintar metematika, jago bulutangkis, dan lain-lain. Dengan begitu, mereka akan sadar kalau mereka sesungguhnya mempunyai kelemahan.
2.Usaha bangkit dari diri sendiri. Jika kita ingin bebas dari bullying, semuanya dimulai dari diri sendiri. Mengapa? Sebab jika kita tidak mencari cara untuk bangkit dari bullying tersebut, kita akan terus dikekang oleh orang yang menyakiti diri kita. Jika kita tidak bisa meakukannya, siapa lagi yang ingin menolong kita? Ada benarnya juga, jika kita ingin bebas dari bullying, kita perlu seorang teman. Tetapi, lebih baik kita bangkit dari bullying dari inisiatif diri sendiri.
3. Berani melaporkannya ke orang tua atau guru. Jika kita dibully, lebih baik minta bantuan kepada orang tua atau guru. Agar, kita bisa terbuka apa yang terjadi dengan diri kita. Jangan menutupi apa yang terjadi dengan diri kita. Karena itu hanya akan memperburuk masalah dan membuat kita menjadi takut bergaul dengan orang lain. Lebih baik terbuka dengan orang yang kita percaya seperti guru, orang tua, atau sahabat curhat kita.
4. angan mencoba mengakhiri hidup. Ini sangat penting! Jangan mencoba mengakhiri hidup.
5.Mengapa? Sudah mendapatkan dosa, mengecewakan orang tua, dan pembully itu puas dengan apa yang dilakukan oleh diri kita sendiri. Jadi, jangan mencoba mengakhiri hidup. Selesaikan dengan cara yang baik dan berkonsultasi dengan orang yang kita percaya agar kita mendapatkan jalan keluar untuk mengatasi masalah yang kita alami.
6.Berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berdoalah kepada Tuhan Yang Maha Esa agar diberi kesabaran dalam menghadapi masalah. Tuhan menopang kita. Tuhan melihat apa yang mereka perbuat. Tuhan juga akan memberi mereka hukuman yang setimpal dengan kita. Tuhan mengasihi kita agar kita bisa melewati masalah dan membuat kita tersenyum
7.
- Buktikan Bahwa Kita Lebih Baik Dari Mereka.
- Berani Melaporkannya ke Orang Tua atau Guru.
- Berdo'a Kepada TUHAN YANG MAHA ESA.
8.
Kasus bullying di Thamrin City
Pada 14 Juli lalu, beredar sebuah video bullying yang melibatkan sejumlah anak SMP yang diduga berlokasi di Thamrin City. Dalam video tersebut terlihat jelas aksi kekerasan yang brutal dilakukan oleh sekelompok remaja tediri dari perempuan dan laki-laki.
Mereka tampak menganiaya seorang remaja perempuan hingga mengalami luka parah. Setelah ditelusuri, pelaku disinyalir terdiri dari sembilan orang dari sekolah berbeda yakni, dua SMP dan empat SD yang ada di sekitar Tanah Abang. Semuanya merupakan teman sepermainan dan telah membentuk sebuah geng bernama Brother of Santay (BOS).
0 Komentar